Ngobrol Bareng Ganjar, Siswa SMK Ini Ceritakan Pengalaman Praktik di Puskesmas

By Abdi Satria


nusakini.com-Magelang- Ratusan siswa-siswi SMK Kesehatan Citra Medika Kota Magelang mendapat kejutan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (13/7/2022). Mereka tidak menyangka dapat bertatap muka langsung dan ngobrol santai dengan Ganjar. Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh beberapa siswa untuk bercerita pengalaman dan cita-cita mereka.

“Pak Ganjar, Pak Ganjar,” teriak ratusan pelajar kelas X, XI, dan XII begitu Ganjar memasuki area sekolah.

Ganjar kemudian berdialog dengan para pelajar, dimulai dari pelajar kelas X asal Papua yang duduk di barisan paling depan. Setidaknya ada tujuh anak asal Papua yang diterima sebagai murid baru di SMK Citra Medika tahun ini. Di antara pelajar asal Timika, Papua, yang diajak dialog Ganjar adalah Cairney dan Mikael. Kepada Ganjar, Cairney mengaku ingin menjadi perawat, sedangkan Mikael ingin bekerja sebagai ahli farmasi di Jepang.

“Menariknya yang datang tidak hanya dari Magelang, tetapi seluruh Indonesia. Ada anak-anak kita dari Papua, tadi yang dari Timika itu baru seminggu, dan mereka tahu dari senior-seniornya yang pernah sekolah di sini,” kata Ganjar.

Setelah berdialog dengan keduanya, Ganjar kemudian bertanya kepada para pelajar, apakah ada yang sudah praktik di lapangan. Fadila, siswi kelas XII jurusan perawatan, langsung angkat tangan dan maju ke depan. Ia kemudian menceritakan pengalamannya praktik di Puskesmas Rejosari dan Pringsurat.

Ganjar pun kembali menanyakan, apakah Fadila pernah dimarahi pasien.

“Kalau orang yang sakit nggak pernah, tapi kalau keluarganya pernah (memarahi),” ujar Fadila.

Fadila kemudian menjelaskan, sebagai seorang perawat harus tetap sabar dalam melayani pasien. Itu seperti yang ia terima dalam pelajaran etika selama belajar di SMK Citra Medika.

“Diajarkan etika. Kalau sama pasien harus bersikap rendah hati dan sabar. Kalau pasien dan keluarga belum menerima, kita harus menjelaskan prosedurnya,” kata gadis yang ingin bekerja sebagai perawat di Jepang.

Fadila juga menceritakan pengalamannya selama praktik. Saat itu ia dapat bagian jaga malam dan pulang pukul 03.00 WIB. Begitu sampai rumah, ia dikabari kalau ada ibu-ibu akan melahirkan di Puskesmas. Fadila dan teman-temannya kemudian kembali ke Puskesmas sekira pukul 07.00 WIB untuk ikut membantu proses persalinan.

“Saya sudah dua kali lihat langsung proses persalinan. Dari situ saya tahu bagaimana pengorbanan seorang ibu sangat luar biasa,” katanya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, SMK Citra Medika atau dikenal dengan SMK Cimed sangat menarik, karena mendidik anak-anak dengan market yang sudah siap, khususnya jurusan keperawatan. Bahkan banyak lulusannya yang dikirim ke Jepang, Tiongkok, dan Malaysia. Bahkan dari permintaan di Jepang sebanyak 6.000 orang, SMK Citra Medika sampai saat ini baru mampu mengirim 40 orang per tahun.

“Terbayangkan tidak, artinya kalau kita bisa bisa matching betul dengan apa yang diinginkan customer, katakanlah hari ini Jepang membutuhkan itu, maka ini dalam tanda petik bisa dijadikan pabrik. Jadi pabriknya disiapkan dengan baik, dan tadi saya lihat anak-anaknya bersemangat,” kata Ganjar, saat ditemui seusai dialog dan berkeliling sekolah.

Ganjar mengatakan, desain sekolah yang mengikuti kebutuhan pasar akan membuat sekolah lebih open minded. Sekolah akan bisa membuka diri dan membuka pikiran tentang apa yang dibutuhkan oleh customer, sehingga bisa menyiapkan laboratorium keahlian dan melatihnya dengan sungguh-sungguh.

“Dilatih betul-betul dari sini teknisnya, budayanya, bahasanya, sehingga lulus dari sini betul-betul bisa dikirim. Bahkan tadi ketika kita melihat laboratorium untuk care giver itu, ternyata settingnya sudah sama dengan yang ada di sana. Kalau anak-anak sudah terbiasa dengan settingan seperti itu, maka nanti kerjanya akan bagus sekali. Tinggal menanamkan disiplin, cetak dengan kualitas yang tinggi, nanti insyaallah bisa menjadi tenaga terdidik. Dan sekolah ini akan menjadi jujukan dari mereka yang membutuhkan untuk preorder lah kira-kira,” ungkapnya. (rls)